Selasa, 04 April 2017

FASE FASE BULAN

Bulan merupakan satelit bumi. Oleh karena itu, bulan beredar mengelilingi bumi. Peristiwa itu disebut revolusi bulan. Bulan melakukan tiga gerak sekaligus, yaitu bulan berputar pada porosnya (rotasi), bulan berevolusi, dan bulan bersama bumi beredar mengelilingi matahari.

Saat bulan mengitari bumi satu kali, bulan juga berputar pada porosnya satu kali. Jadi, waktu rotasi bulan
sama dengan waktu revolusi bulan sehingga permukaan bulan yang tampak dari bumi selalu sama. Bulan beredar mengelilingi bumi pada orbitnya. Bulan dapat tetap pada orbitnya karena gaya gravitasi bulan dan bumi. Waktu yang dibutuhkan bulan untuk melakukan satu kali revolusi adalah 29,5 hari. Gaya tarik-menarik bulan, bumi, dan matahari yang disebut gravitasi akan berpengaruh terhadap pasang surut air laut.

Bulan tidak memancarkan cahayanya sendiri, melainkan memantulkan sinar dari matahari. Jika kamu
melihat permukaan bulan berarti bagian permukaan tersebut yang terkena cahaya matahari. Mengapa permukaan bulan yang terkena cahaya matahari selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi? Coba amatilah fase bulan pada Gambar berikut.

(Gerekan bulan)

Bentuk bulan yang terlihat dari bumi disebut fase bulan. Fase bulan dimulai dari fase bulan mati atau
bulan baru. Pada saat itu, permukaan bulan yang terkena cahaya matahari berada di belakang bumi. Akibatnya, pada malam hari, bulan tidak tampak. Kemudian, fase bulan sabit karena bentuknya seperti sabit. Fase bulan sabit menunjukkan bulan baru mulai tampak dari bumi. Selanjutnya fase bulan separuh, permukaan bulan yang mendapat cahaya matahari dipantulkan ke bumi. Kemudian, fase bulan bungkuk atau bulan tiga perempat dan lama-kelamaan bulan menjadi bundaran penuh yang
disebut bulan purnama. Setelah itu, bulan mengecil lagi menjadi bulan tiga perempat, lalu bulan separuh, dan lama-kelamaan menjadi bulan sabit, kemudian kembali ke bentuk semula, yaitu bulan mati.
Untuk lebih jelasnya amati gambar di bawah ini!




SEKIAN TERIMAKASIH

0 komentar:

Posting Komentar